Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam

Selain mempersaudarakan kaum Ansar dan Muhajirin, Nabi Muhammad SAW menetapkan beberapa tuntutan kehidupan islami yang mencakup keimanan, syariat, dan sosial. Cermati uraian berikut !

a. Menciptakan Toleransi Beragama
Pada awal dakwah di Madinah Nabi Muhammad SAW tetap menghargai pemeluk agama Yahudi dan Nasrani. Nabi Muhammad SAW lebih mengedepankan ketenangan jiwa dan kebebasan bagi penduduk Madinah dan penganut kepercayaan agama nonmuslim. Penduduk Muslim, Yahudi, dan Nasrani memiliki kebebasan menganut kepercayaan, menyatakan pendapat, dan menjalankan agama masing-masing. Nabi Muhammad SAW mengedepankan perilaku toleransi terhadap pemeluk agama lain. Tindakan Nabi Muhammad SAW menampilkan prinsip agama islam yang mengedepankan kasih sayang dan persatuan.

b. Pembinaan Aqidah, Akhlak, dan Ibadah
Kaum Muslimin merasakan kedamaian dan ketenteraman di Madinah. Tidak ada lagi siksaan, hinaan, dan ejekan dari kaum kafir Quraisy. Di Madinah Praktik pelaksanaan ibadah tampak semarak. Terlebih, jumlah kaum muslimin di Madinah sangat banyak. Beliau membiasakan akhlak terpuji dalam keseharian.
Dakwah Nabi Muhammad SAW kepada kaum muslimin bertujuan mengajak mereka memahami ajaran islam dengan baik. Selain itu, beliau mengajak dan memberi contoh kepda kaum muslimin tentang pelaksanaan ibadah. Masjid menjadi pusat kegiatan dakwah dan kegiatan kaum muslimin. Beberapa ibadah yang diajarkan kepada kaum muslimin yaitu adzan, shalat, zakat, dan puasa.
Panggilan untuk melaksanakan shalat pada awalnya menggunakan lonceng. Akan tetapi, Nabi Muhammad SAW tidak menyukainya karena mirip dengan panggilan ibadah kaum Nasrani. Akhirnya Nabi Muhammad SAW memerintahkan Bilal membaca takbir sebanyak 4 kali, syahadat tauhid 2 kali, syahadat rasul 2 kali, kalimat hayya alas-salah, dan hayya alal-falah, masing-masing 2 kali, lalu diakhiri dengan takbir 2 kali serta kalimat tauhid satu kali. Selengkapnya dalam bahasa arab diuraikan sebagai berikut :

اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ ، أَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّاللهُ
اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، اَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ ، حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ ، حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ
اَللهُ اَكْبَر، اَللهُ اَكْبَر
لاَ إِلَهَ إِلاَّالله
Bilal merupakan orang yang pertama kali mengumandangkan adzan. Bilal mengumandangkan adzan dengan suara merdu. Ketika mendengar suara adzan ini Umar bin khattab R.A memujinya. Sedangkan Nabi Muahammad SAW mengucapkan, "Segala puji bagi Allah SWT."

c. Perbaikan Prinsip Sosial dan Kemanusiaan
Nabi Muhammad SAW memperhatikan aspek muamalah dan akhlak terhadap sesama muslim. Dakwah Nabi Muhammad SAW terkait prinsip kemanusiaan tergambar dalam khotbah haji wada' pada tahun 10 H. Pada saat itu Nabi Muhammad SAW berkhotbah dihadapan kaum muslimin.
Beberapa perintah dan tuntutan dalam khotbah tersebut antara lain Nabi Muhammad SAW melarang menumpahkan darah, kecuali dengan yang haq, megambil harta orang lain dengan batil, memakan harta riba, dan menganiaya. Nabi Muhammad SAW memerintahakan kaum muslimin memperlakukan istri dengan baik dan lembut. Selain itu, Nabi Muhammad SAW memerintahkan kaum muslimin selalu berpegang teguh pada Al-Qur'an dan sunah. Beliau menjelaskan semua pertengkaran antarsesama pada zaman jahiliah harus saling dimaafkan, balas dendan dengan tebusan darah pada zaman jahiliah tidak dibenarkan dalam islam, serta persaudaraan dan persamaan antarsesama harus ditegakkan.

d. Meletakkan Dasar Bidang Pertahanan dan Politik
Salah satu substansi dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah adalah membuat peraturan pertahanan negara. Melalui piagam Madinah, Nabi Muhammad SAW berhasil menyatukan penduduk Madinah guna bersama-sama menjaga pertahanan. Salah satu isi piagam Madinah adalah kesediaan seluruh penduduk Madinah menjaga keamanan Kota Madinah dari serangan musuh. Dengan Demikian, penduduk memiliki kedudukan, kewajiban, dan hak yang sama dalam pertahanan atau membela negara.Nabi Muhammad SAW juga meletakkan dasar bagi sistem politik islami yaitu musyawarah. Persoalan yang ada di antara penduduk diselesaikan melalui musyawarah. Dalam bidang sosial kemasyarakatan Nabi Muhammad SAW meletakkan dasar persamaan derajat manusia. Dalam bidang hukum Nabi Muhammad SAW meletakkan dasar bahwa setiap orang memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum.

e. Pembangunan Bidang Ekonomi
Sumber daya alam Madinah yang melimpah belum mampu menyejahterkan rajyat karena saat itu perekonomian dikuasai kaum Yahudi yang mempraktikkan sistem riba. Praktik riba menyebabkan penduduk yang miskin semakin miskin. Nabi Muhammad SAW meletakkan dasar bidang ekonomi. Berdasarkan penjelasan dalam Al-Qur'an, riba hukumnya haram. Oleh karena itu, beliau melarang praktik riba. Salah satu cara yang ditempuh adalah mengutus Abdurrahman bin Auf R.A untuk mendirikan pasar. Di pasar tersebut sistem transaksi yang digunakan sesuai dengan syariat islam sehingga tidak ada praktik riba. Masyarakat pun lebih tertarik bertransaksi di pasar milik kaum muslimin. Akhirnya pasar kaum Yahudi mengalami kebangkrutan. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW meletakkan dasar sistem ekonomi berdasarkan ajaran Islam yang mampu menjamin terwujudnya keadilan.


Edisi Pendidikan Agama Islam bab "Meneledani perjuangan Rasulullah SAW di Madinah" versi lks PR Intan Pariwara

Comments

Popular posts from this blog

Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika

Contoh Soal Materi Debat bahasa Indonesia